Beberapa Pemeriksaan Kesehatan Mata yang Harus Anda Ketahui - Kharisma Keperawatan - Blog Mahasiswa STIKes Kharisma Karawang - Ahmad Rifai
Tipskesehatanmu.com - Kapan dianjurkan melakukan pemeriksaan penglihatan? Berapa kali harus di lakukan? Periksaan mata sangat dianjurkan untuk dilakukan pada Anda yang berumur 40 tahun. Pemeriksaan ini harus dilakukan secara rutin setahun sekali.
Mengapa usia 40 tahun? Sebab, pada usia itu, umumnya manusia berisiko mengalami gangguan penglihatan, katarak, misalnya.
Dalam pemeriksaan mata, pemeriksaan akan diawali dengan anamnesa terhadap pasien. Dalam wawancara ini pasien biasanya akan ditanyakan perihal keluhan utama pada mata yang dirasakan saat ini.
Selain itu, pasien juga akan ditanyakan mengenai riwayat penyakit terkini, riwayat penyakit-penyakit yang pernah dialaminya, dan riwayat keluarga. Setelah itu, beberapa pemeriksaan mungkin baru dilakukan untuk menegakkan diagnosis atas keluhan penglihatannya.
Pemeriksaan mata tidak menimbulkan terasa sakit. Seorang dokter umumnya hanya akan melakukan pemeriksaan dasar pada mata yang meliputi pemeriksaan bagian eksternal mata, kelopak mata, dan daerah sekitarnya.
Selain itu, apabila ada tanda-tanda penyakit, mungkin dokter juga akan memeriksa bagian mata seperti konjungtiva, sklera, kornea, dan iris. Dan sebagian besar pemeriksaan mata terdiri dari beberapa tes seperti tes penglihatan yang dilakukan dengan cara menggunakan atau tanpa alat bantu koreksi.
Pemeriksaan juga dilakukan terhadap masalah reaksi pupil, pemeriksaan otot mata umum, dan tes penglihatan periferal (sisi). Selain itu, dilakukan pula pemeriksaan pada bagian depan mata yang biasanya menggunakan mikroskop (slit lamp).
Pemeriksaan juga mencakup tes tekanan mata dan pemeriksaan bagian belakang mata menggunakan Oftalmoskop. Namun di sini hanya akan dibahas beberapa metode saja.
Pemeriksaan visus
Pemeriksaan visus merupakan pemeriksaan mata yang dilakukan ketika penderita datang ke dokter dengan keluhan penglihatan menjadi buram atau perkiraan gangguan plus atau minus. Sebab pemeriksaan ini merupakan tes yang dilakukan untuk mengukur ketajaman mata. Dalam pemeriksaan ini, seorang dokter akan menggunakan optotip snellen.
Pada mata yang normal, umumnya seseorang akan mampu melihat pada jarak 6 meter tanpa alat bantuan. Sedangkan pada orang yang mengalami penurunan penglihatan, kemungkinan akan sulit melihat pada jarak tersebut.
Orang yang mengalami penurunan penglihatan, bisa dicurigai adanya beberapa kelainan pada refraksi seperti rabun jauh, rabun dekat. Atau bahkan kelainan pada organ mata, seperti penyakit katarak, rabun dekat, rabun jauh, dan beberapa penyakit mata lainnya.
Pemeriksaan tekanan bola mata
Pemeriksaan tekanan bola mata ini biasanya dilakukan ketika seseorang diduga menderita glaukoma dan perubahan tekanan bola mata lainnya. Pemeriksaan ini dilakukan dengan menggunakan alat yang disebut Tonometri Schiotz.
Tonometri Schiotz ini berfungsi sebagai tonometer indentasi yang dalam pemeriksaan diletakkan di atas kornea. Dari alat ini, kemudian akan didapati angka-angka tekanan bola mata pasien. Nah, perlu diketahui, cara kerja benda ini adalah dengan cara menekan permukaan kornea dan secara otomatis bergerak pada porosnya.
Pemeriksaan bagian belakang mata
Pemeriksaan yang menggunakan alat oftalmoskop ini dilakukan untuk memeriksa bagian mata belakang dan dalam seperti retina dan pembuluh darah mata. Pemeriksaan ini bisa mengungkap efek keadaan sistemik seperti hipertensi dan diabetes mellitus yang menyebabkan disfungsi penglihatan seperti atrofi optik. Pemeriksaan ini juga bisa mengungkap suatu kondisi seperti tekanan intracranial dengan ditemukaanya edema papil.
Sebelum pemeriksaan dimulai, seorang dokter akan meneteskan obat midriatikum pada mata pasien. Hal ini bertujuan untuk memperbesar pupil sehingga dapat mempermudah pemeriksaan. Selanjutnya, dokter akan meminta pasien untuk memusatkan pandangan ke objek yang jauh dan dokter akan memeriksa mata kanan pasien dengan mata kanannya dan memeriksa mata kiri pasien dengan mata kirinya.
Setelah itu, dokter mungkin akan mulai melakukan pemeriksaan dengan jarak jauh untuk melihat refleks merah. Jika tidak ditemukan, dokter akan mempertimbangkan opasitas lensa seperti katarak. Dokter juga akan memeriksa diskus optikus (untuk menilai bentuk, warna, tepi, cup fisilogis), bagian perifer retina dengan mengikuti pembuluh darah utama ke arah luar menjauhi diskus (untuk mencari pembuluh darah, denyut vena, perdarahan, eksudat, pigmentasi), dan makula.
sumber: herminahospitalgroup.com
Mengapa usia 40 tahun? Sebab, pada usia itu, umumnya manusia berisiko mengalami gangguan penglihatan, katarak, misalnya.
Dalam pemeriksaan mata, pemeriksaan akan diawali dengan anamnesa terhadap pasien. Dalam wawancara ini pasien biasanya akan ditanyakan perihal keluhan utama pada mata yang dirasakan saat ini.
Selain itu, pasien juga akan ditanyakan mengenai riwayat penyakit terkini, riwayat penyakit-penyakit yang pernah dialaminya, dan riwayat keluarga. Setelah itu, beberapa pemeriksaan mungkin baru dilakukan untuk menegakkan diagnosis atas keluhan penglihatannya.
Pemeriksaan mata tidak menimbulkan terasa sakit. Seorang dokter umumnya hanya akan melakukan pemeriksaan dasar pada mata yang meliputi pemeriksaan bagian eksternal mata, kelopak mata, dan daerah sekitarnya.
Selain itu, apabila ada tanda-tanda penyakit, mungkin dokter juga akan memeriksa bagian mata seperti konjungtiva, sklera, kornea, dan iris. Dan sebagian besar pemeriksaan mata terdiri dari beberapa tes seperti tes penglihatan yang dilakukan dengan cara menggunakan atau tanpa alat bantu koreksi.
Pemeriksaan juga dilakukan terhadap masalah reaksi pupil, pemeriksaan otot mata umum, dan tes penglihatan periferal (sisi). Selain itu, dilakukan pula pemeriksaan pada bagian depan mata yang biasanya menggunakan mikroskop (slit lamp).
Pemeriksaan juga mencakup tes tekanan mata dan pemeriksaan bagian belakang mata menggunakan Oftalmoskop. Namun di sini hanya akan dibahas beberapa metode saja.
Pemeriksaan visus
klikdokter.com
Pada mata yang normal, umumnya seseorang akan mampu melihat pada jarak 6 meter tanpa alat bantuan. Sedangkan pada orang yang mengalami penurunan penglihatan, kemungkinan akan sulit melihat pada jarak tersebut.
Orang yang mengalami penurunan penglihatan, bisa dicurigai adanya beberapa kelainan pada refraksi seperti rabun jauh, rabun dekat. Atau bahkan kelainan pada organ mata, seperti penyakit katarak, rabun dekat, rabun jauh, dan beberapa penyakit mata lainnya.
Pemeriksaan tekanan bola mata
medindia.net
Pemeriksaan tekanan bola mata ini biasanya dilakukan ketika seseorang diduga menderita glaukoma dan perubahan tekanan bola mata lainnya. Pemeriksaan ini dilakukan dengan menggunakan alat yang disebut Tonometri Schiotz.
Tonometri Schiotz ini berfungsi sebagai tonometer indentasi yang dalam pemeriksaan diletakkan di atas kornea. Dari alat ini, kemudian akan didapati angka-angka tekanan bola mata pasien. Nah, perlu diketahui, cara kerja benda ini adalah dengan cara menekan permukaan kornea dan secara otomatis bergerak pada porosnya.
Pemeriksaan bagian belakang mata
Pemeriksaan yang menggunakan alat oftalmoskop ini dilakukan untuk memeriksa bagian mata belakang dan dalam seperti retina dan pembuluh darah mata. Pemeriksaan ini bisa mengungkap efek keadaan sistemik seperti hipertensi dan diabetes mellitus yang menyebabkan disfungsi penglihatan seperti atrofi optik. Pemeriksaan ini juga bisa mengungkap suatu kondisi seperti tekanan intracranial dengan ditemukaanya edema papil.
Sebelum pemeriksaan dimulai, seorang dokter akan meneteskan obat midriatikum pada mata pasien. Hal ini bertujuan untuk memperbesar pupil sehingga dapat mempermudah pemeriksaan. Selanjutnya, dokter akan meminta pasien untuk memusatkan pandangan ke objek yang jauh dan dokter akan memeriksa mata kanan pasien dengan mata kanannya dan memeriksa mata kiri pasien dengan mata kirinya.
Setelah itu, dokter mungkin akan mulai melakukan pemeriksaan dengan jarak jauh untuk melihat refleks merah. Jika tidak ditemukan, dokter akan mempertimbangkan opasitas lensa seperti katarak. Dokter juga akan memeriksa diskus optikus (untuk menilai bentuk, warna, tepi, cup fisilogis), bagian perifer retina dengan mengikuti pembuluh darah utama ke arah luar menjauhi diskus (untuk mencari pembuluh darah, denyut vena, perdarahan, eksudat, pigmentasi), dan makula.
0 Response to "Beberapa Pemeriksaan Kesehatan Mata yang Harus Anda Ketahui - Kharisma Keperawatan - Blog Mahasiswa STIKes Kharisma Karawang - Ahmad Rifai"
Post a Comment
Sahabat? alangkah baiknya berkomentar dahulu sebelum meninggalkan halaman. Karena Pengunjung yang baik adalah pengunjung yang selalu meninggalkan komentar. Dan Satu keuntungan bagi anda dengan meninggalkan komentar, jika anda juga mempunyai blog. Maka, meninggalkan komentar adalah salah satu cara alternatif untuk membuat blog anda terindeks di search engine. Tapi komentarnya yang berhubungan dengan artikel ya? karna, komentar yang mengarah ke tindakan spam akan dihapus dan terjaring otomatis oleh spam filter.