Keseimbangan asam basa dalam darah
Salam Hangat Dari Orang Karawang. Kang Baa.
Alkalosis adalah suatu keadaan pada saat darah terlalu banyak mengandung basa (atau terlalu sedikit mengandung asam) dan kadang menyebabkan meningkatnya pH darah.
Terjadinya asidosis dan alkalosis merupakan petunjuk penting dari adanya masalah metabolisme yang serius.
Referensi :
http://thelostamasta.blogspot.com/2012/06/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html
Daftar Isi Blog Berdasarkan Label / Category
Satuan derajat keasaman adalah pH:
· pH 7,0 adalah netral
· pH diatas 7,0 adalah basa (alkali)
· pH dibawah 7,0 adalah asam.
Suatu
asam kuat memiliki pH yang sangat rendah (hampir 1,0); sedangkan
suatu basa kuat memiliki pH yang sangat tinggi (diatas 14,0). Darah
memiliki ph antara 7,35-7,45.
Keseimbangan
asam-basa darah dikendalikan secara seksama, karena perubahan pH yang
sangat kecil pun dapat memberikan efek yang serius terhadap beberapa
organ.
Tubuh menggunakan 3 mekanisme untuk mengendalikan keseimbangan asam-basa darah:
- Kelebihan asam akan dibuang oleh ginjal, sebagian besar dalam bentuk amonia.
Ginjal memiliki kemampuan untuk mengatur jumlah asam atau basa yang dibuang, yang biasanya berlangsung selama beberapa hari. - Tubuh menggunakan penyangga pH (buffer)
dalam darah sebagai pelindung terhadap perubahan yang terjadi
secara tiba-tiba dalam pH darah. Suatu penyangga ph bekerja
secara kimiawi untuk meminimalkan perubahan pH suatu larutan. Penyangga pH yang paling penting dalam darah adalah bikarbonat.
Bikarbonat (suatu komponen basa) berada dalam kesetimbangan dengan karbondioksida (suatu komponen asam).
Jika lebih banyak asam yang masuk ke dalam aliran darah, maka akan dihasilkan lebih banyak bikarbonat dan lebih sedikit karbondioksida.
Jika lebih banyak basa yang masuk ke dalam aliran darah, maka akan dihasilkan lebih banyak karbondioksida dan lebih sedikit bikarbonat.
- Pembuangan karbondioksida.
Karbondioksida
adalah hasil tambahan penting dari metabolisme oksigen dan terus
menerus yang dihasilkan oleh sel. Darah membawa karbondioksida ke
paru-paru dan di paru-paru karbondioksida tersebut dikeluarkan
(dihembuskan).
pusat
pernafasan di otak mengatur jumlah karbondioksida yang dihembuskan
dengan mengendalikan kecepatan dan kedalaman pernafasan. Jika
pernafasan meningkat, kadar karbon dioksida darah menurun dan darah
menjadi lebih basa. Jika pernafasan menurun, kadar karbondioksida darah
meningkat dan darah menjadi lebih asam.
Dengan
mengatur kecepatan dan kedalaman pernafasan, maka pusat pernafasan
dan paru-paru mampu mengatur pH darah menit demi menit.
Adanya
kelainan pada satu atau lebih mekanisme pengendalian ph tersebut,
bisa menyebabkan salah satu dari 2 kelainan utama dalam keseimbangan
asam basa, yaitu asidosis atau alkalosis.
Asidosis
adalah suatu keadaan pada saat darah terlalu banyak mengandung asam
(atau terlalu sedikit mengandung basa) dan sering menyebabkan
menurunnya pH darah.
Alkalosis adalah suatu keadaan pada saat darah terlalu banyak mengandung basa (atau terlalu sedikit mengandung asam) dan kadang menyebabkan meningkatnya pH darah.
Asidosis dan alkalosis bukan merupakan suatu penyakit tetapi lebih merupakan suatu akibat dari sejumlah penyakit.
Terjadinya asidosis dan alkalosis merupakan petunjuk penting dari adanya masalah metabolisme yang serius.
Asidosis dan alkalosis dikelompokkan menjadi metabolik atau respiratorik, tergantung kepada penyebab utamanya.
Asidosis metabolik dan alkalosis metabolik disebabkan oleh ketidakseimbangan dalam pembentukan dan pembuangan asam atau basa oleh ginjal.
Asidosis respiratorik atau alkalosis respiratorik terutama disebabkan oleh penyakit paru-paru atau kelainan pernafasan.
Asidosis Respiratorik
Defenisi :
Asidosis Respiratorik adalah keasaman darah yang berlebihan karena penumpukan karbondioksida dalam darah sebagai akibat dari fungsi paru-paru yang buruk atau pernafasan yang lambat.
Kecepatan dan kedalaman pernafasan mengendalikan jumlah karbondioksida dalam darah.
Dalam keadaan normal, jika terkumpul karbondioksida, pH darah akan turun dan darah menjadi asam.
Dalam keadaan normal, jika terkumpul karbondioksida, pH darah akan turun dan darah menjadi asam.
Tingginya
kadar karbondioksida dalam darah merangsang otak yang mengatur
pernafasan, sehingga pernafasan menjadi lebih cepat dan lebih dalam.
Penyebab :
Asidosis respiratorik terjadi jika paru-paru tidak dapat mengeluarkan karbondioksida secara adekuat.
Hal ini dapat terjadi pada penyakit-penyakit berat yang mempengaruhi paru-paru, seperti:
- Emfisema
- Emfisema
- Bronkitis kronis
- Pneumonia berat
- Edema pulmoner
- Asma.
Asidosis
respiratorik dapat juga terjadi bila penyakit-penyakit dari saraf
atau otot dada menyebabkan gangguan terhadap mekanisme pernafasan.
Selain itu, seseorang dapat mengalami asidosis respiratorik akibat narkotika dan obat tidur yang kuat, yang menekan pernafasan.
Selain itu, seseorang dapat mengalami asidosis respiratorik akibat narkotika dan obat tidur yang kuat, yang menekan pernafasan.
Asidosis Metabolik
Defenisi :
Asidosis Metabolik adalah keasaman darah yang berlebihan, yang ditandai dengan rendahnya kadar bikarbonat dalam darah.
Bila peningkatan keasaman melampaui sistem penyangga pH, darah akan benar-benar menjadi asam.
Seiring
dengan menurunnya pH darah, pernafasan menjadi lebih dalam dan lebih
cepat sebagai usaha tubuh untuk menurunkan kelebihan asam dalam darah
dengan cara menurunkan jumlah karbon dioksida.
Pada
akhirnya, ginjal juga berusaha mengkompensasi keadaan tersebut dengan
cara mengeluarkan lebih banyak asam dalam air kemih.
Tetapi
kedua mekanisme tersebut bisa terlampaui jika tubuh terus menerus
menghasilkan terlalu banyak asam, sehingga terjadi asidosis berat dan
berakhir dengan keadaan koma.
Penyebab :
Penyebab asidosis metabolik dapat dikelompokkan kedalam 3 kelompok utama:
- Jumlah asam dalam tubuh dapat meningkat jika mengkonsumsi suatu asam atau suatu bahan yang diubah menjadi asam.
Sebagian besar bahan yang menyebabkan asidosis bila dimakan dianggap beracun.
Contohnya adalah metanol (alkohol kayu) dan zat anti beku (etilen glikol).
Overdosis aspirin pun dapat menyebabkan asidosis metabolik.
Contohnya adalah metanol (alkohol kayu) dan zat anti beku (etilen glikol).
Overdosis aspirin pun dapat menyebabkan asidosis metabolik.
- Tubuh dapat menghasilkan asam yang lebih banyak melalui metabolisme.
Tubuh dapat menghasilkan asam yang berlebihan sebagai suatu akibat dari beberapa penyakit; salah satu di antaranya adalah diabetes melitus tipe I.
Jika diabetes tidak terkendali dengan baik, tubuh akan memecah lemak dan menghasilkan asam yang disebut keton.
Asam yang berlebihan juga ditemukan pada syok stadium lanjut, dimana asam laktat dibentuk dari metabolisme gula.
- Asidosis metabolik bisa terjadi jika ginjal tidak mampu untuk membuang asam dalam jumlah yang semestinya.
Bahkan jumlah asam yang normal pun bisa menyebabkan asidosis jika ginjal tidak berfungsi secara normal.
Kelainan fungsi ginjal ini dikenal sebagai asidosis tubulus renalis (ATR) atau rhenal tubular acidosis (RTA), yang bisa terjadi pada penderita gagal ginjal atau penderita kelainan yang mempengaruhi kemampuan ginjal untuk membuang asam.
Penyebab utama dari asidois metabolik:
· Gagal ginjal
· Asidosis tubulus renalis (kelainan bentuk ginjal)
· Ketoasidosis diabetikum
· Asidosis laktat (bertambahnya asam laktat)
· Bahan beracun seperti etilen glikol, overdosis salisilat, metanol, paraldehid, asetazolamid atau amonium klorida
· Kehilangan basa (misalnya bikarbonat) melalui saluran pencernaan karena diare, ileostomi atau kolostomi.
Defenisi :
Alkalosis
Respiratorik adalah suatu keadaan dimana darah menjadi basa karena
pernafasan yang cepat dan dalam, sehingga menyebabkan kadar karbondioksida dalam darah menjadi rendah.
Penyebab :
Pernafasan yang cepat dan dalam disebut hiperventilasi, yang menyebabkan terlalu banyaknya jumlah karbondioksida yang dikeluarkan dari aliran darah.
Penyebab hiperventilasi yang paling sering ditemukan adalah kecemasan.
Penyebab lain dari alkalosis respiratorik adalah:
- rasa nyeri
- sirosis hati
- kadar oksigen darah yang rendah
- demam
- overdosis aspirin.
Pengobatan :
Biasanya satu-satunya pengobatan yang dibutuhkan adalah memperlambat pernafasan.
Jika penyebabnya adalah kecemasan, memperlambat pernafasan bisa meredakan penyakit ini. Jika penyebabnya adalah rasa nyeri, diberikan obat pereda nyeri.
Jika penyebabnya adalah kecemasan, memperlambat pernafasan bisa meredakan penyakit ini. Jika penyebabnya adalah rasa nyeri, diberikan obat pereda nyeri.
Menghembuskan
nafas dalam kantung kertas (bukan kantung plastik) bisa membantu
meningkatkan kadar karbondioksida setelah penderita menghirup kembali
karbondioksida yang dihembuskannya.
Pilihan
lainnya adalah mengajarkan penderita untuk menahan nafasnya selama
mungkin, kemudian menarik nafas dangkal dan menahan kembali nafasnya
selama mungkin. Hal ini dilakukan berulang dalam satu rangkaian
sebanyak 6-10 kali.
Jika kadar karbondioksida meningkat, gejala hiperventilasi akan membaik, sehingga mengurangi kecemasan penderita dan menghentikan serangan alkalosis respiratorik.
Defenisi :Alkalosis Metabolik adalah suatu keadaan dimana darah dalam keadaan basa karena tingginya kadar bikarbonat.
Penyebab :
Alkalosis metabolik terjadi jika tubuh kehilangan terlalu banyak asam.
Sebagai contoh adalah kehilangan sejumlah asam lambung selama periode muntah yang berkepanjangan atau bila asam lambung disedot dengan selang lambung (seperti yang kadang-kadang dilakukan di rumah sakit, terutama setelah pembedahan perut).
Sebagai contoh adalah kehilangan sejumlah asam lambung selama periode muntah yang berkepanjangan atau bila asam lambung disedot dengan selang lambung (seperti yang kadang-kadang dilakukan di rumah sakit, terutama setelah pembedahan perut).
Pada
kasus yang jarang, alkalosis metabolik terjadi pada seseorang yang
mengkonsumsi terlalu banyak basa dari bahan-bahan seperti soda
bikarbonat.
Selain
itu, alkalosis metabolik dapat terjadi bila kehilangan natrium atau
kalium dalam jumlah yang banyak mempengaruhi kemampuan ginjal dalam
mengendalikan keseimbangan asam basa darah.
Penyebab utama akalosis metabolik:
1. Penggunaan diuretik (tiazid, furosemid, asam etakrinat)
2. Kehilangan asam karena muntah atau pengosongan lambung
3. Kelenjar adrenal yang terlalu aktif (sindroma Cushing atau akibat penggunaan kortikosteroid).
PENJELASAN MENGENAI ASIDOSIS ALKALOSIS
Secara
fisiologis tubuh mempertahankan derajat keasaman dalam rentang normal
yaitu 7,35-7,45. Semakin kecil pH maka semakin asam dan semakin besar pH
maka semakin basa.
Mengapa derajat keasaman tubuh penting untuk dipertahankan?
Derajat keasaman penting dipertahankan untuk mencegah rusaknya enzim- enzim serta hormon dalam tubuh.
Apabila terjadi gangguan keseimbangan asam dan basa dalam tubuh maka dapat terjadi asidosis dan alkalosis.
ASIDOSIS
Asidosis menekan aktivitas mental,jika asidosis berlebihan ( dibawah 7,4 ) akan menyebabkan disorentasi, koma dan kematian
1. Asidosis
respiratorik. Terjadi akibat penurunan ventilasi pulmonar melalui
pengeluaran sedikit CO2 oleh paru-paru. Peningkatan selanjutnya dalam
pCO2 arteri dan asam karbonat akan meningkatkan kadar ion hidrogen dalam
darah. Asidosis respiratorik dapat bersifat akut dan kronis.
a. Penyebabnya.
Kondisi klinis yang dapat menyebabkan retensi CO2 dalam darah meliputi
pneumonia, emfisema, obstrusi kronis saluaran pernafasan,stroke atau
trauma dan Obat-obatan yang dapat menekan sistem pernafasan seperti
barbiturat,narkotika dan sedative
b. Faktor
kompensator: Saat CO2 berakumulasi ,peningkatan frekuensi pernafasan
respiratorik ( hiperventilasi ) ketika istirahat terjadi untuk
mengeluarkan CO2 dari tubuh
c. Ginjal
mengkompensasi peningkatan kadar asam dengan mengekskresi lebih banyak
ion hidrogen untuk mengembalikan pH darah mendekati tingkat yang norma
2. Asidosis
metabolik. Terjadi saat asam metabolik yang diproduksi secara normal
tidak dikeluarakan pada kecepatan yang normal atau basa bikarbonat yang
hlang dari tubuh
a. Penyebab.
Paling umum terjadi akibat ketoasidosis karena DM atau kelaparan,
akumulasi peningkatan asam laktat akibat aktivitas otot rangka yang
berlebihan seperti konvolusi,atau penyakit ginjal. Diare berat dan
berkepanjangan disertai hilangnya bikarbonat dapat menyebabakan asidosis
b. Faktor
kompensator. Hiperventilasi sebagai respon terhadap stimulasi saraf
adalah tanda klinis asidosis metabolik. Bersamaan dengan kompensasi
ginjal,peningkatan frekuensi respiratorik dapat mengembalikan pH darah
mendekati tingkat normalnya. Asidosis yang tidak terkompensasi akan
menyebabakan depresi sistem saraf pusat dan mengakibatkan
disorentasi,koma dan kematian.
ALKALOSIS
Alkalosis
meningkatkan overeksitabilitas sistem saraf pusat. Jika berat alkalosis
dapat menyebabakan kontraksi otot tetanik,konvulsi dan kematian akibat
tetanus otot respiratorik
Alkalosis respiratorik. Terjadi jika CO2 dikeluarkan terlalu cepat dari paru-paru dan ada penurunaan kadarnya dalam darah
- Penyebab. Hiperventilasi dapat disebabkan oleh kecemasan,akibat demam,akibat pengaruh overdosis aspirin pada pusat pernafasan, akibat hipoksia karena tekanan udara yang rendah didataran tinggi atau akibat anemia berat
- Faktor kompensator, jika hiperventilasi terjadi akibat kecemasan gejalanya dapat diredakan melalui pengisapan kembali CO2 yang sudah di keluarkan. Ginjal mengkompensasi cairan alkalin tubular dengan mengekskresi ion bikarbonat dan menahan ion hidrogen.
- Penyebab. Muntah yang berkepanjangan ( pengeluaran asam klorida lambung ),disfungsi ginjal,pengobatan dengan diuretik yang mengakibatkan hipokalemia dan penipisan volume CES atau pemakian antasid yang berlebihan.
- Faktor kompensator
· Alkalosis
metabolik. Adalah suatu kondisi kelebihan bikarbonat, hal ini terjadi
jika ada pengeluaran berlebihan ion hidrogen atau peningkatan berlebihan
iio bikarbonat dalam cairan tubuh.
· Kompensasi respiratorik adalah penurunan ventilasi pulmonar dan mengakibatkan peningkatan pCO2 dan asan karbonat
· Kompensasi
ginjal melibatkan sedikit ekskresi ion amonium, lebih banyak ekskresi
ion natrium dan kalium, berkurangnya cadangan ion bikarbonat dan lebih
banyak ekskresi bikarbonat
Oleh
sebab itu, apabila terjadi gangguan keseimbangan asam dan basa dalam
tubuh, maka tubuh akan melakukan kompensasi dengan tiga cara yaitu”:
1. Meningkatkan
ventilasi untuk membuang lebih banyak karbondioksida dari tubuh.
Karbondioksida yang meningkat akan meningkatkan keasaman darah. Apabila
PaO2 menurun dan CO2 meningkat maka badan karotis aorta akan peka
perhadap perubahan keduanya sehingga merangsang pengeluaran katekolamin
untuk merangsang medulla aorta, dilanjutkan badan aorta dan
neuron-neuron respirasi untuk meningkatkan fungsi respirasi.
2. Meningkat
ekskresi ginjal dalam bentuk amonia. Ginjal dapat mengeliminasi
kelebihan asam dan basa dari tubuh. Walaupun ginjal relatif lambat
memberi respon,dibandingkan sistem penyangga dan pernafasan, ginjal
merupakan sistem pengaturan asam-basa yang paling kuat selama beberapa
jam sampai beberapa hari.
3. Sistem penyangga tubuh
Secara
kimiawi, CO2 dalam darah akan berikatan dengan H2O menjadi H2CO3 yang
dibantu oleh enzim karbonatanhidrase yang banyak terdapat di sel-sel
alveoli dan tubulus ginjal. Karena reaksi CO2 dan H2O yang menghasilkan
H2CO3 merupakan ikatan yang reversibel dan mudah lepas menjadi H+ dan
HCO3-.
Saat
terjadi perubahan dalam konsentrasi ion hidrogen ,sistem penyangga
cairan tubuh bekerja dalam waktu singkat untuk menimbulkan
perubahan-perubahan ini. Sistem penyangga tidak mengeliminasi ion-ion
hidrogen dari tubuh atau menambahnya kedalam tubuh tetapi hanya menjaga
agar mereka tetep terikat sampai keseimbangan tercapai kembali.
Referensi :
http://thelostamasta.blogspot.com/2012/06/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html
Daftar Isi Blog Berdasarkan Label / Category
0 Response to "Keseimbangan asam basa dalam darah"
Post a Comment
Sahabat? alangkah baiknya berkomentar dahulu sebelum meninggalkan halaman. Karena Pengunjung yang baik adalah pengunjung yang selalu meninggalkan komentar. Dan Satu keuntungan bagi anda dengan meninggalkan komentar, jika anda juga mempunyai blog. Maka, meninggalkan komentar adalah salah satu cara alternatif untuk membuat blog anda terindeks di search engine. Tapi komentarnya yang berhubungan dengan artikel ya? karna, komentar yang mengarah ke tindakan spam akan dihapus dan terjaring otomatis oleh spam filter.