Inilah Alasannya Mengapa Kadar Gula Darah Meningkat saat Usia Tua - Kharisma Keperawatan - Blog Mahasiswa STIKes Kharisma Karawang - Ahmad Rifai
Gula darah adalah sebuah istilah yang mengacu pada glukosa dalam darah. Konsentrasi glukosa atau tingkat glukosa serum dalam tubuh diatur dengan ketat.
Dan seperti bensin pada kendaraan bermotor, gula darah adalah bahan bakar yang snagat dibutuhkan oleh tubuh untuk kerja otak, sistem saraf, dan beberapa jaringan tubuh yang lain.
Di samping dihasilkan oleh makanan-makanan tertentu seperti makanan yang banyak mengandung karbohidrat, protein, dan lemak, glukosa juga bisa dihasilkan oleh tubuh, yang dalam hal ini hati, yang disebut glikogen.
Gula yang terkandung dalam makanan dan masuk ke dalam tubuh, sepenuhnya akan diubah untuk menjadi energi. Namun demikian, gula ini tidak bisa langsung digunakan namun masih memerlukan hormon insulin.
Hormon ini diproduksi oleh sel-sel beta yang ada dalam pulau-pulau langerhans yang ada dalam organ pankreas. Setiap kali kita mengonsumsi makanan, pankreas secara otomatis akan memproduksi atau mengeluarkan insulin ke dalam darah.
Tujuannya adalah untuk memproses glukosa makanan atau membantu proses penghancuran dan penyerapan glukisa, asam lemak, dan asam amino.
Kadar gula darah normal dalam tubuh manusia adalah 70-110 mg/dl darah. Angka ini biasanya didapatkan setelah dilakukan puasa selama 8 jam. Sebab, jika tidak melakukan puasa, kadar gula dalam darah mungkin bisa meningkat karena asupan kita yang mengandung banyak gula.
Kadar gula darah sepanjang hari bervariasi, bisa meningkat setelah makan dan kembali normal dalam waktu 2 jam. Kadar gula darah biasanya kurang dari 120-140 mg/dl pada 2 jam setelah makan atau meminum cairan yang mengandung gula maupun karbohidrat lainnya.
Kadar gula darah yang normal cenderung meningkat secara ringan tetapi progresif (bertahap) setelah usia 50 tahu, terutama pada orang-orang yang tidak aktif bergerak. (Suryo, 2009: 06).
Terlalu banyak asupan makanan mengandung kadar gula dapat meningkatkan kadar gula dalam darah. Sebaliknya, mengonsumsi makanan rendah gula juga dapat membuat kadar gula menjadi rendah.
Baik gula darah tinggi maupun rendah, sama-sama tidak baik untuk kesehatan sebab keduanya berpotensi meninkatkan risiko berbagai penyakit. Dari itu, kadar gula harus selalu berada pada level normal agar kinerja organ-organ tubuh tetap sehat dan normal.
Kadar gula dalam darah yang tinggi, dapat meningkatkan risiko diabetes mellitus atau penyakit gula darah. Diabetes mellitus adalah penyakit serius, yang sering kali menimbulkan komplikasi penyakit lain (Tandra, 2008: 123). Begitu juga jika kadar gula dalam darah rendah, penderita akan mengalami suatu penyakit yang disebut sebagai Hipoglikemia. Hipoglikemia ini dapat menyebabkan terjadinya kelainan berbagai fungsi sistem organ tubuh.
Seperti telah disebutkan di atas bahwa kadar gula darah bisa meningkat setelah usia seseorang mencapai 50 tahun. Ini berarti bahwa kadar gula darah mengalami perubahan pada saat itu. Hal ini disebabkan karena faktor usia.
Itulah sebabnya mengapa penyakit diabetes mellitus biasanya menyerang usia tua, utamanya usia ke atas 40 tahun, meskipun penyakit ini saat ini sudah bukan masalah orang tua namun juga usia muda. Saat ini diabetes sudah mulai menyerang usia 20 tahun ke atas namun penderita usia lanjut masih mendominasi.
Ada beberapa hal mengapa kadar gula darah bisa meningkat pada usia lanjut. Hampir semua penyebab, disebabkan karena faktor usia di mana pada masa itu, kemampuan serta kinerja organ di dalam tubuh manusia akan menurun seiring dengan bertambahnya usia, termasuk organ-organ yang mempunyai hubungan dengan gula darah ini.
Menurut Keffrey sebagaimana dikutip Misnadiarly (2006: 52-53) bahwa meningkatnya kadar gula darah pada usia lanjut disebabkan oleh beberapa hal berikut.
(Sumber: usnews.com)
Dan seperti bensin pada kendaraan bermotor, gula darah adalah bahan bakar yang snagat dibutuhkan oleh tubuh untuk kerja otak, sistem saraf, dan beberapa jaringan tubuh yang lain.
Di samping dihasilkan oleh makanan-makanan tertentu seperti makanan yang banyak mengandung karbohidrat, protein, dan lemak, glukosa juga bisa dihasilkan oleh tubuh, yang dalam hal ini hati, yang disebut glikogen.
Gula yang terkandung dalam makanan dan masuk ke dalam tubuh, sepenuhnya akan diubah untuk menjadi energi. Namun demikian, gula ini tidak bisa langsung digunakan namun masih memerlukan hormon insulin.
Hormon ini diproduksi oleh sel-sel beta yang ada dalam pulau-pulau langerhans yang ada dalam organ pankreas. Setiap kali kita mengonsumsi makanan, pankreas secara otomatis akan memproduksi atau mengeluarkan insulin ke dalam darah.
Tujuannya adalah untuk memproses glukosa makanan atau membantu proses penghancuran dan penyerapan glukisa, asam lemak, dan asam amino.
Kadar gula darah normal dalam tubuh manusia adalah 70-110 mg/dl darah. Angka ini biasanya didapatkan setelah dilakukan puasa selama 8 jam. Sebab, jika tidak melakukan puasa, kadar gula dalam darah mungkin bisa meningkat karena asupan kita yang mengandung banyak gula.
Kadar gula darah sepanjang hari bervariasi, bisa meningkat setelah makan dan kembali normal dalam waktu 2 jam. Kadar gula darah biasanya kurang dari 120-140 mg/dl pada 2 jam setelah makan atau meminum cairan yang mengandung gula maupun karbohidrat lainnya.
Kadar gula darah yang normal cenderung meningkat secara ringan tetapi progresif (bertahap) setelah usia 50 tahu, terutama pada orang-orang yang tidak aktif bergerak. (Suryo, 2009: 06).
Terlalu banyak asupan makanan mengandung kadar gula dapat meningkatkan kadar gula dalam darah. Sebaliknya, mengonsumsi makanan rendah gula juga dapat membuat kadar gula menjadi rendah.
Baik gula darah tinggi maupun rendah, sama-sama tidak baik untuk kesehatan sebab keduanya berpotensi meninkatkan risiko berbagai penyakit. Dari itu, kadar gula harus selalu berada pada level normal agar kinerja organ-organ tubuh tetap sehat dan normal.
Kadar gula dalam darah yang tinggi, dapat meningkatkan risiko diabetes mellitus atau penyakit gula darah. Diabetes mellitus adalah penyakit serius, yang sering kali menimbulkan komplikasi penyakit lain (Tandra, 2008: 123). Begitu juga jika kadar gula dalam darah rendah, penderita akan mengalami suatu penyakit yang disebut sebagai Hipoglikemia. Hipoglikemia ini dapat menyebabkan terjadinya kelainan berbagai fungsi sistem organ tubuh.
Seperti telah disebutkan di atas bahwa kadar gula darah bisa meningkat setelah usia seseorang mencapai 50 tahun. Ini berarti bahwa kadar gula darah mengalami perubahan pada saat itu. Hal ini disebabkan karena faktor usia.
Itulah sebabnya mengapa penyakit diabetes mellitus biasanya menyerang usia tua, utamanya usia ke atas 40 tahun, meskipun penyakit ini saat ini sudah bukan masalah orang tua namun juga usia muda. Saat ini diabetes sudah mulai menyerang usia 20 tahun ke atas namun penderita usia lanjut masih mendominasi.
Ada beberapa hal mengapa kadar gula darah bisa meningkat pada usia lanjut. Hampir semua penyebab, disebabkan karena faktor usia di mana pada masa itu, kemampuan serta kinerja organ di dalam tubuh manusia akan menurun seiring dengan bertambahnya usia, termasuk organ-organ yang mempunyai hubungan dengan gula darah ini.
Menurut Keffrey sebagaimana dikutip Misnadiarly (2006: 52-53) bahwa meningkatnya kadar gula darah pada usia lanjut disebabkan oleh beberapa hal berikut.
- Fungsi sel pankreas dan sekresi insulin yang berkurang
- Perubahan karena lanjut usia sendiri yang berkaitan dengan resistensi insulin, akibat kurangnya massa otot dan perubahan vaskular.
- Aktivitas fisik yang berkurang, banyak makan, badan kegemukan.
- Keberadaan penyakit lainnya seperti sering menderita stress, operasi.
- Sering menggunakan bermacam-macam obat-obatan.
- Adanya faktor keturunan.
- Keberadaan penyakit lain
- Keberadaan penyakit lain
- Genetik
- Obat
- Aktivitas fisik yang berkurang
- Kegemukan
- Umur yang berakibat dengan resistensi insulin
- Umur yang berkaitan dengan penurunan insulin
- Faktor-faktor penyebab pada usia lanjut
0 Response to "Inilah Alasannya Mengapa Kadar Gula Darah Meningkat saat Usia Tua - Kharisma Keperawatan - Blog Mahasiswa STIKes Kharisma Karawang - Ahmad Rifai"
Post a Comment
Sahabat? alangkah baiknya berkomentar dahulu sebelum meninggalkan halaman. Karena Pengunjung yang baik adalah pengunjung yang selalu meninggalkan komentar. Dan Satu keuntungan bagi anda dengan meninggalkan komentar, jika anda juga mempunyai blog. Maka, meninggalkan komentar adalah salah satu cara alternatif untuk membuat blog anda terindeks di search engine. Tapi komentarnya yang berhubungan dengan artikel ya? karna, komentar yang mengarah ke tindakan spam akan dihapus dan terjaring otomatis oleh spam filter.