Waspadalah, Dua Tipe Diabetes Ini Mengincar Anak-anak - Kharisma Keperawatan - Blog Mahasiswa STIKes Kharisma Karawang - Ahmad Rifai
Diabetes adalah penyakit gula atau yang juga dikenal dengan kencing manis. Sudah mafhum bahwa diabetes ini sangat identik dengan penyakit orang tua karena banyak menyerang orang tua daripada anak-anak.
Ada banyak faktor yang menjadi penyebab atau faktor risiko timbulnya diabetes seperti gaya hidup dan pola makan yang kurang sehat. Namun tahukah Anda bahwa penyakit ini juga bisa menyerang anak-anak? Berdasarkan hasil beberapa penelitian menunjukkan bahwa tren anak-anak penderita diabetes dewasa ini mengalami peningkatan.
Dalam konteks ini perlu diketahui bahwa serangan diabetes pada anak tidak bisa langsung dirasakan pada waktu serangan dimulai. Serangan diabetes baru terdeteksi setelah anak masuk usia 7 tahun ke atas. Kondisi ini ditandai oleh adanya sejumlah gejala yang mirip dengan gejala diare.
Beberapa gejala dimaksud di antaranya ialah seperti muntah, sering buang air besar, kesadaran menurun (koma), dehidrasi berat, kejang-kejang dan sebagainya. Perbedaannya adalah terletak pada napas anak di mana napasnya akan berbau asam (aseton).
Dua tipe diabetes yang menyerang anak-anak
Di sini perlu diketahui bahwa diabetes yang berpotensi menyerang anak-anak terdiri dari dua macam, diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2. Diabertes tipe 1 merupakan kondisi di mana tubuh kekurangan insulin yang disebabkan karena kondisi pankreas tidak cukup banyak memproduksi insulin dan bahkan bisa saja tidak memproduksinya sama sekali. Insulin sendiri dapat diartikan sebagai hormon penting yang diperlukan tubuh untuk mengubah gula (glukosa) menjadi energi.
Kurangnya insulin dalam tubuh ini disebabkan karena terjadinya kerusakan pada pankreas. Akibatnya, pankeas tidak bisa menghasilkan insulin sama sekali. Pada tipe diabetes tipe 1 ini, sel-sel beta menjadi rusak, sehingga terjadi defisiensi insulin absolute.
Sebagian besar kasus adalah karena proses imunologik walaupun sebagian kecil bersifat idiopatik. Tipe ini dahulu �diabetes mellitus dependen-insulin� (IDDM) atau diabetes yang tergantung pada insulin, karena pengobatan utamanya adalah insulin itu sediri yang diberikan dari luar tubuh.
Menurut para ahli, hingga saat ini diebetes tipe ini tidak bisa dicegah dan juga tidak dapat disembuhkan. Namun demikian, penderita penyakit diabetes tipe ini tidak menandakan gejala apapun karean umumnya penderitanya memiliki kesehatan dan berat badan yang normal ketika penyakit ini menyerang. Bahkan sensitivitas dan respons tubuh terhadap insulin, pada umumnya juga normal, terutama pada tahap awal serangan penyakit ini.
Sedangkan diabetes tipe 2 merupakan diabetes yang disebabkan oleh pola hidup yang tidak sehat. Sebut saja misalnya terlalu sering mengonsumsi makanan mengandung gula dengan jumlah banyak atau makan dan aktivitas tidak seimbang sehingga kadar gula dalam darah menjadi naik dan berlebihan.
Kondisi ini disebabkan karena �malasnya� pankreas dalam menghasilkan insulin sehingga jumlah insulin berkurang. Atau meskipun pankreas masih memproduksi insulin dengan normal, insulinnya tidak banyak berguna karena reseptor insulin �ngadat� bekerja alias resisten.
Dari itu, pengobatan diabetes tipe ini adalah dengan menggunakan obat-obatan yang dapat memicu produksi insulin atau mengaktifkan reseptor insulin dengan meningkatkan sensitivitas reseptor insulin.
Dari penjelasan di atas dapat ditegaskan bahwa diabetes tipe 2 adalah diabetes yang tidak tergantung pada insulin. Diabetes tipe 2 dapat terjadi tanpa ada gejala yang khas sebelum ditemukan dalam sebuah diagnosis.
Namun demikian, diabetes tipe 2 ini dapat dihindari dengan menjalankan diet yang benar dan juga olahraga teratur. Tetapi jika kadar glukosa darah tidak juga turun setelah melakukan kedua hal di atas, mungkin pengobatan seperti metforminatau insulin dibutuhkan. Dan yang perlu diperhatikan juga adalah bahwa seseorang yang menggunakan insulin ini harus melakukan pemeriksaan kadar glukosa darah dengan rutin.
Penyebab diabetes pada anak
Dari kedua tipe diabetes di atas, diabetes tipe 2 tampaknya menjadi tipe penyakit diates yang paling banyak menyerang anak-anak. Hal ini disebabkan karena pada faktanya saat ini, tidak hanya orang tua yang mempunyai gaya hidup dan pola makan yang tidak sehat.
Anak-anak juga berpotensi mengalami hal yang sama, apalagi jika anak hidup dalam lingkungan orang tua yang kurang mempedulikan kurang paham terhadap kesehatan anak. Orang tua yang awam terhadap masalah kesehatan, akan sembarang memberikan makanan pada anak-anaknya. Akibanya, banyak hal yang bisa terjadi pada anak sebagai dampak negatif yang harus diterima.
Risiko diabetes tipe 1 pada anak pun tidak kalah tingginya. Bahkan diabetes tipe ini yang justru lebih berbahaya. Diabetes tipe 1 ini merupakan penyakit autoimun di mana sistem pertahanan tubuh alami menghancurkan bagian tubuh yang lain.
Pada penderita diabetes tipe 1, sistem tubuhnya menyerang dan merusak sel-sel yang memproduksi hormon insulin, yaitu pankreas. Ketika pankreasnya rusak hingga 90 persen, ia hanya bisa menghasilkan sedikit insulin, bahkan bisa tidak menghasilkan insulin sama sekali.
Lalu apa penyebab atau faktor risiko timbulnya diabetes pada anak? Tingginya asupan gula pada makanan anak-anak disinyalir menjadi penyebab signifikan terjadinya diabetes pada anak. Hal ini didukung oleh hasil beberapa penelitian yang mengungkapkan bahwa diabetes ini berkaitan erat dengan tingginya asupan gula pada makanan anak-anak.
Untuk itu, WHO merekomendasikan supaya gula yang diberikan kepada anak-anak tidak lebih dari 10 persen dari total energi yang dikonsumsi. Jika sampai lebih dari angka tersebut, kadar gula dalam darah anak semakin meningkat. Akibatnya, risiko diabetes semakin tinggi pada anak.
Menurut Angka Kecukupan Gizi Indonesia tahun 2004, anak usia 3-5 tahun seharusnya hanya mengonsumsi kurang dari 25 gram gula tambahan per harinya atau setara dengan 5 sendok teh. Sedangkan pada usia 4-6 tahun jumlahnya tidak melebihi 38 gram atau 8 sendok teh.
Dari penjelasan di atas dapat dikatakan bahwa diabetes adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh, salah satu di antaranya gaya hidup yang tidak sehat. Makanan dan minuman yang mengandung terlalu banyak gula dan berbagai macam makanan dan minuman lainnya seperti makanan tinggi kalori, minuman soda, dan lain-lain, menjadi penyebab paling utama diabetes pada anak.
Selain itu, anak yang kurang gerak juga bisa menjadi pemicu timbulnya diabetes ini. Maka dari itu, Anda sebagai orang tua harus bisa memberi dan mengarahkan anak supaya mempunyai cara gaya hidup sehat sejak dini. Hal ini disebabkan karena anak-anak bisa memiliki diabetes dini jika gaya hidup mereka tidak sehat.
Bagaimana gejala anak yang terserang diabetes?
Adapun gejala-gejala yang dapat dikenali dari anak yang menderita penyakit ini adalah di mana ia akan menunjukkan kelainan-kelainan sebagai berikut.
1# Sering mengeluh lapar setiap saat (polifagi)
Kondisi ini disebabkan oleh kurangnya jumlah insulin sehingga gula yang masuk dalam tubuh tidak bisa masuk ke dalam sel. Hal ini menyebabkan tubuh kehabisan energi dan memicu rasa lapar yang berlebih.
2# Anak banyak makan dan mudah lapar
Kondisi ini disebabkan oleh tubuh yang belum mendapatkan energi sehingga tubuh akan selalu merasakan lapar. Meskipun anak sering makan dan makanan sudah masuk ke dalam tubuh, namun energi belum bisa dibentuk karena glukosa dalam tubuh tidak bisa masuk ke dalam sel tubuh.
3# Cepat sekali merasa haus (polidipsi) dan sering buang air kecil (poliuri)
Kondisi ini disebabkan oleh terjadinya kelebihan gula dalam darah sehingga membuat cairan ditarik ke jaringan. Hal dapat menyebabkan anak sering merasakan haus yang pada gilirannya membuatnya banyak minum. Kondisi ini dapat berimplikasi pada intensitas buang kecil yang lebih sering.
Selain gejala di atas, seorang anak yang mengalami diabetes juga akan merasakan pandangannya semakin kabur. Hal ini disebabkan karena kadar gula darah yang naik terlalu tinggi sehingga menyebabkan cairan dalam lensa mata dapat tertarik. Dalam hal ini, penurunan kemampuan fokus pada anak terjadi secara drastis.
Anak juga akan mudah lesu dan cepat lelah padahal ia tidak melakukan aktivitas yang berat. Kondisi ini disebabkan karena tubuh tidak dapat menggunakan glukosa untuk energi. Anak-anak dengan penyakit diabetes juga akan mengalami berat badan yang turun secara drastis, mengeluh lelah atau rewel.
Sekalipun anak banyak makan, berat badannya anak tetap dan malah turun. Hal ini disebabkan karena tubuh mulai menggunakan sumber lain untuk energi, seperti lemak dan otot. Kondisi ini terjadi karena sel tubuh tidak bisa menyerap glukosa secara normal untuk dijadikan energi.
Masalah berat badan, anak dengan diabetes mellitus juga akan mengalami infeksi jamur (anak perempuan dengan diabetes tipe 1 bisa mengalami infeksi jamur pada kelaminnya). Diabetes tipe 1 terjadi di puncak usia anak 5�7 tahun.
Penanganan diabetes pada anak
Penanganan diabetes pada anak, selain dilakukan pengobatan medis, juga dapat dilakukan dengan pemberian obat alami sebagai berikut. Namun sebelum Anda memberikan pengobatan sendiri, ada baiknya dikonsultasikan terlebih dahulu pada dokter anak Anda.
Resep 1
Bahan
- Biji rambutan secukupnya
Cara membuat
- Biji rambutan disangrai hingga kering
- Ambil kemudian tumbuk lalu hasil tumbukan direbus dengan air.
- Ambil gelas lalu tuangkan dan minum airnya selagi hangat.
Aturan pemakaian
- Lakukan secara rutin
Resep 2
Bahan
- 3 buah kunyit
- Setengah sendok teh garam
Cara membuat
- Semua bahan disatukan lalu rebus hingga mendidih
- Saring ke dalam gelas dan di dinginkan
Aturan pemakaian
- Minumlah ramuan ini minimal 3 kali seminggu
Resep 3
Bahan
- 2 sendok makan serbuk kedelai
- Air hangat secukupnya
Cara membuat
- Seduh serbuk kedelai
- Setelah itu minumlah dengan segera
Aturan pemakaian
- Lakukan secara rutin
Pencegahan
Ada banyak hal yang perlu diperhatikan agar anak Anda dapat terhindar dari penyakit diabetes. Beberapa cara dimaksud di antaranya ialah sebagaimana berikut.
Pencegahan diabetes pada anak yang paling efektif adalah dengan cara mengajarkan anak untuk melakukan pola makan yang sehat. Pola makan sehat dimaksud di sini ialah banyak makan buah dan sayuran, rendah lemak, rendah kalori.
Jika anak susah sekali menjalani pola makan sehat, terutama dalam masalah sayuran, ajari anak tentang berbagai manfaat sayuran bagi kesehatan tubuhnya. Cara lainnya yang dapat Anda lakukan adalah dengan cara membentuk buah dan sayuran dalam bentuk yang lucu dan unik. Dengan melakukan dua metode ini, diharapkan anak bisa makan sayuran tentunya dengan cara belajar yang menyenangkan.
Anda juga harus senantiasa berkesempatan untuk melatih anak supaya senang melakukan olahraga secara teratur. Bentuk-bentuk olahraga yang dapat Anda lakukan untuk anak Anda adalah seperti bersepeda atau berenang.
Bahkan untuk anak dengan diabetes tipe 2, olahraga sangat penting dilakukan. Sebab, olahraga di sini dapat membantu menurunkan berat badannya. Supaya anak lebih bersemangat, Anda mungkin bisa memberikan apresiasi pada anak dengan cara memberikan hadiah sepeda baru dengan warna yang menjadi favoritnya. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar anak Anda selalu merasa senang dan senantiasa bisa melakukan olahraga secara teratur.
Ada banyak faktor yang menjadi penyebab atau faktor risiko timbulnya diabetes seperti gaya hidup dan pola makan yang kurang sehat. Namun tahukah Anda bahwa penyakit ini juga bisa menyerang anak-anak? Berdasarkan hasil beberapa penelitian menunjukkan bahwa tren anak-anak penderita diabetes dewasa ini mengalami peningkatan.
Dalam konteks ini perlu diketahui bahwa serangan diabetes pada anak tidak bisa langsung dirasakan pada waktu serangan dimulai. Serangan diabetes baru terdeteksi setelah anak masuk usia 7 tahun ke atas. Kondisi ini ditandai oleh adanya sejumlah gejala yang mirip dengan gejala diare.
Sumber: dokita.co
Beberapa gejala dimaksud di antaranya ialah seperti muntah, sering buang air besar, kesadaran menurun (koma), dehidrasi berat, kejang-kejang dan sebagainya. Perbedaannya adalah terletak pada napas anak di mana napasnya akan berbau asam (aseton).
Dua tipe diabetes yang menyerang anak-anak
Di sini perlu diketahui bahwa diabetes yang berpotensi menyerang anak-anak terdiri dari dua macam, diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2. Diabertes tipe 1 merupakan kondisi di mana tubuh kekurangan insulin yang disebabkan karena kondisi pankreas tidak cukup banyak memproduksi insulin dan bahkan bisa saja tidak memproduksinya sama sekali. Insulin sendiri dapat diartikan sebagai hormon penting yang diperlukan tubuh untuk mengubah gula (glukosa) menjadi energi.
Kurangnya insulin dalam tubuh ini disebabkan karena terjadinya kerusakan pada pankreas. Akibatnya, pankeas tidak bisa menghasilkan insulin sama sekali. Pada tipe diabetes tipe 1 ini, sel-sel beta menjadi rusak, sehingga terjadi defisiensi insulin absolute.
Sebagian besar kasus adalah karena proses imunologik walaupun sebagian kecil bersifat idiopatik. Tipe ini dahulu �diabetes mellitus dependen-insulin� (IDDM) atau diabetes yang tergantung pada insulin, karena pengobatan utamanya adalah insulin itu sediri yang diberikan dari luar tubuh.
Menurut para ahli, hingga saat ini diebetes tipe ini tidak bisa dicegah dan juga tidak dapat disembuhkan. Namun demikian, penderita penyakit diabetes tipe ini tidak menandakan gejala apapun karean umumnya penderitanya memiliki kesehatan dan berat badan yang normal ketika penyakit ini menyerang. Bahkan sensitivitas dan respons tubuh terhadap insulin, pada umumnya juga normal, terutama pada tahap awal serangan penyakit ini.
Sedangkan diabetes tipe 2 merupakan diabetes yang disebabkan oleh pola hidup yang tidak sehat. Sebut saja misalnya terlalu sering mengonsumsi makanan mengandung gula dengan jumlah banyak atau makan dan aktivitas tidak seimbang sehingga kadar gula dalam darah menjadi naik dan berlebihan.
Kondisi ini disebabkan karena �malasnya� pankreas dalam menghasilkan insulin sehingga jumlah insulin berkurang. Atau meskipun pankreas masih memproduksi insulin dengan normal, insulinnya tidak banyak berguna karena reseptor insulin �ngadat� bekerja alias resisten.
Dari itu, pengobatan diabetes tipe ini adalah dengan menggunakan obat-obatan yang dapat memicu produksi insulin atau mengaktifkan reseptor insulin dengan meningkatkan sensitivitas reseptor insulin.
Dari penjelasan di atas dapat ditegaskan bahwa diabetes tipe 2 adalah diabetes yang tidak tergantung pada insulin. Diabetes tipe 2 dapat terjadi tanpa ada gejala yang khas sebelum ditemukan dalam sebuah diagnosis.
Namun demikian, diabetes tipe 2 ini dapat dihindari dengan menjalankan diet yang benar dan juga olahraga teratur. Tetapi jika kadar glukosa darah tidak juga turun setelah melakukan kedua hal di atas, mungkin pengobatan seperti metforminatau insulin dibutuhkan. Dan yang perlu diperhatikan juga adalah bahwa seseorang yang menggunakan insulin ini harus melakukan pemeriksaan kadar glukosa darah dengan rutin.
Penyebab diabetes pada anak
Dari kedua tipe diabetes di atas, diabetes tipe 2 tampaknya menjadi tipe penyakit diates yang paling banyak menyerang anak-anak. Hal ini disebabkan karena pada faktanya saat ini, tidak hanya orang tua yang mempunyai gaya hidup dan pola makan yang tidak sehat.
Anak-anak juga berpotensi mengalami hal yang sama, apalagi jika anak hidup dalam lingkungan orang tua yang kurang mempedulikan kurang paham terhadap kesehatan anak. Orang tua yang awam terhadap masalah kesehatan, akan sembarang memberikan makanan pada anak-anaknya. Akibanya, banyak hal yang bisa terjadi pada anak sebagai dampak negatif yang harus diterima.
Risiko diabetes tipe 1 pada anak pun tidak kalah tingginya. Bahkan diabetes tipe ini yang justru lebih berbahaya. Diabetes tipe 1 ini merupakan penyakit autoimun di mana sistem pertahanan tubuh alami menghancurkan bagian tubuh yang lain.
Pada penderita diabetes tipe 1, sistem tubuhnya menyerang dan merusak sel-sel yang memproduksi hormon insulin, yaitu pankreas. Ketika pankreasnya rusak hingga 90 persen, ia hanya bisa menghasilkan sedikit insulin, bahkan bisa tidak menghasilkan insulin sama sekali.
Lalu apa penyebab atau faktor risiko timbulnya diabetes pada anak? Tingginya asupan gula pada makanan anak-anak disinyalir menjadi penyebab signifikan terjadinya diabetes pada anak. Hal ini didukung oleh hasil beberapa penelitian yang mengungkapkan bahwa diabetes ini berkaitan erat dengan tingginya asupan gula pada makanan anak-anak.
Untuk itu, WHO merekomendasikan supaya gula yang diberikan kepada anak-anak tidak lebih dari 10 persen dari total energi yang dikonsumsi. Jika sampai lebih dari angka tersebut, kadar gula dalam darah anak semakin meningkat. Akibatnya, risiko diabetes semakin tinggi pada anak.
Menurut Angka Kecukupan Gizi Indonesia tahun 2004, anak usia 3-5 tahun seharusnya hanya mengonsumsi kurang dari 25 gram gula tambahan per harinya atau setara dengan 5 sendok teh. Sedangkan pada usia 4-6 tahun jumlahnya tidak melebihi 38 gram atau 8 sendok teh.
Dari penjelasan di atas dapat dikatakan bahwa diabetes adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh, salah satu di antaranya gaya hidup yang tidak sehat. Makanan dan minuman yang mengandung terlalu banyak gula dan berbagai macam makanan dan minuman lainnya seperti makanan tinggi kalori, minuman soda, dan lain-lain, menjadi penyebab paling utama diabetes pada anak.
Selain itu, anak yang kurang gerak juga bisa menjadi pemicu timbulnya diabetes ini. Maka dari itu, Anda sebagai orang tua harus bisa memberi dan mengarahkan anak supaya mempunyai cara gaya hidup sehat sejak dini. Hal ini disebabkan karena anak-anak bisa memiliki diabetes dini jika gaya hidup mereka tidak sehat.
Bagaimana gejala anak yang terserang diabetes?
Adapun gejala-gejala yang dapat dikenali dari anak yang menderita penyakit ini adalah di mana ia akan menunjukkan kelainan-kelainan sebagai berikut.
1# Sering mengeluh lapar setiap saat (polifagi)
Kondisi ini disebabkan oleh kurangnya jumlah insulin sehingga gula yang masuk dalam tubuh tidak bisa masuk ke dalam sel. Hal ini menyebabkan tubuh kehabisan energi dan memicu rasa lapar yang berlebih.
2# Anak banyak makan dan mudah lapar
Kondisi ini disebabkan oleh tubuh yang belum mendapatkan energi sehingga tubuh akan selalu merasakan lapar. Meskipun anak sering makan dan makanan sudah masuk ke dalam tubuh, namun energi belum bisa dibentuk karena glukosa dalam tubuh tidak bisa masuk ke dalam sel tubuh.
3# Cepat sekali merasa haus (polidipsi) dan sering buang air kecil (poliuri)
Kondisi ini disebabkan oleh terjadinya kelebihan gula dalam darah sehingga membuat cairan ditarik ke jaringan. Hal dapat menyebabkan anak sering merasakan haus yang pada gilirannya membuatnya banyak minum. Kondisi ini dapat berimplikasi pada intensitas buang kecil yang lebih sering.
Selain gejala di atas, seorang anak yang mengalami diabetes juga akan merasakan pandangannya semakin kabur. Hal ini disebabkan karena kadar gula darah yang naik terlalu tinggi sehingga menyebabkan cairan dalam lensa mata dapat tertarik. Dalam hal ini, penurunan kemampuan fokus pada anak terjadi secara drastis.
Anak juga akan mudah lesu dan cepat lelah padahal ia tidak melakukan aktivitas yang berat. Kondisi ini disebabkan karena tubuh tidak dapat menggunakan glukosa untuk energi. Anak-anak dengan penyakit diabetes juga akan mengalami berat badan yang turun secara drastis, mengeluh lelah atau rewel.
Sekalipun anak banyak makan, berat badannya anak tetap dan malah turun. Hal ini disebabkan karena tubuh mulai menggunakan sumber lain untuk energi, seperti lemak dan otot. Kondisi ini terjadi karena sel tubuh tidak bisa menyerap glukosa secara normal untuk dijadikan energi.
Masalah berat badan, anak dengan diabetes mellitus juga akan mengalami infeksi jamur (anak perempuan dengan diabetes tipe 1 bisa mengalami infeksi jamur pada kelaminnya). Diabetes tipe 1 terjadi di puncak usia anak 5�7 tahun.
Penanganan diabetes pada anak
Penanganan diabetes pada anak, selain dilakukan pengobatan medis, juga dapat dilakukan dengan pemberian obat alami sebagai berikut. Namun sebelum Anda memberikan pengobatan sendiri, ada baiknya dikonsultasikan terlebih dahulu pada dokter anak Anda.
Resep 1
Bahan
- Biji rambutan secukupnya
Cara membuat
- Biji rambutan disangrai hingga kering
- Ambil kemudian tumbuk lalu hasil tumbukan direbus dengan air.
- Ambil gelas lalu tuangkan dan minum airnya selagi hangat.
Aturan pemakaian
- Lakukan secara rutin
Resep 2
Bahan
- 3 buah kunyit
- Setengah sendok teh garam
Cara membuat
- Semua bahan disatukan lalu rebus hingga mendidih
- Saring ke dalam gelas dan di dinginkan
Aturan pemakaian
- Minumlah ramuan ini minimal 3 kali seminggu
Resep 3
Bahan
- 2 sendok makan serbuk kedelai
- Air hangat secukupnya
Cara membuat
- Seduh serbuk kedelai
- Setelah itu minumlah dengan segera
Aturan pemakaian
- Lakukan secara rutin
Pencegahan
Ada banyak hal yang perlu diperhatikan agar anak Anda dapat terhindar dari penyakit diabetes. Beberapa cara dimaksud di antaranya ialah sebagaimana berikut.
- Jaga keseimbangan anak antara konsumsi makanan dengan aktivitas.
- Berilah makanan yang sehat pada anak-anak, serta berikan suasana yang menyenangkan agar mereka bisa makan dengan senang.
- Selalu perhatikan keseimbangan antara karbohidrat, protein, dan lemak. Hal ini peran seorang ibu sebagai pengatur makanan dalam keluarga sangat penting, pilihlah/buatlah menu yang berimbang.
- Buatlah daftar makanan yang sehat, yang harus Anda sediakan setiap harinya. Dalam hal ini Anda harus konsisten, agar gizi keluarga bisa terpenuhi.
- Selain menyediakan makanan yang mengandung karbohidrat, sediakan juga makanan yang mengandung banyak serat dari biji-bijian.
- Berikan buah secara teratur, minimal satu jeruk atau buah lainnya porsi setiap hari.
- Jika Anda ingin memberikan menu yang terbuat dari daging, hilangkan lapisan lemak yang terlihat sebelum dimasak.
- Dalam memberikan susu atau produk susu, pilihlah yang rendah lemak.
- Biasakan anak-anak untuk minum air ketika haus dan minimal 8 gelas sehari.
- Menyediakan makanan anak-anak yang mengandung lemak sehat seperti menu yang menggunakan minyak nabati, kacang-kacangan, dan makanan yang bebas lemak trans. Mengurangi atau menghilangkan kebiasaan memberikan makanan tinggi lemak jenuh dan lemak tran. Misalnya, mentega, krim keju, gorengan, dan daging.
- Tidak perlu untuk melarang anak makan permen. Masukkan permen sebagai menu yang memberikan kontribusi untuk menyediakan kalori dan karbohidrat.
Pencegahan diabetes pada anak yang paling efektif adalah dengan cara mengajarkan anak untuk melakukan pola makan yang sehat. Pola makan sehat dimaksud di sini ialah banyak makan buah dan sayuran, rendah lemak, rendah kalori.
Jika anak susah sekali menjalani pola makan sehat, terutama dalam masalah sayuran, ajari anak tentang berbagai manfaat sayuran bagi kesehatan tubuhnya. Cara lainnya yang dapat Anda lakukan adalah dengan cara membentuk buah dan sayuran dalam bentuk yang lucu dan unik. Dengan melakukan dua metode ini, diharapkan anak bisa makan sayuran tentunya dengan cara belajar yang menyenangkan.
Anda juga harus senantiasa berkesempatan untuk melatih anak supaya senang melakukan olahraga secara teratur. Bentuk-bentuk olahraga yang dapat Anda lakukan untuk anak Anda adalah seperti bersepeda atau berenang.
Bahkan untuk anak dengan diabetes tipe 2, olahraga sangat penting dilakukan. Sebab, olahraga di sini dapat membantu menurunkan berat badannya. Supaya anak lebih bersemangat, Anda mungkin bisa memberikan apresiasi pada anak dengan cara memberikan hadiah sepeda baru dengan warna yang menjadi favoritnya. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar anak Anda selalu merasa senang dan senantiasa bisa melakukan olahraga secara teratur.
0 Response to "Waspadalah, Dua Tipe Diabetes Ini Mengincar Anak-anak - Kharisma Keperawatan - Blog Mahasiswa STIKes Kharisma Karawang - Ahmad Rifai"
Post a Comment
Sahabat? alangkah baiknya berkomentar dahulu sebelum meninggalkan halaman. Karena Pengunjung yang baik adalah pengunjung yang selalu meninggalkan komentar. Dan Satu keuntungan bagi anda dengan meninggalkan komentar, jika anda juga mempunyai blog. Maka, meninggalkan komentar adalah salah satu cara alternatif untuk membuat blog anda terindeks di search engine. Tapi komentarnya yang berhubungan dengan artikel ya? karna, komentar yang mengarah ke tindakan spam akan dihapus dan terjaring otomatis oleh spam filter.